Responsive Slideshow Advertisement

Dampak Kesehatan Dari Puasa Ramadan

Responsive Slideshow Advertisement

Tangerang Selatan – Puasa Ramadan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Meskipun efeknya bisa bervariasi tergantung kondisi fisik masing-masing individu, secara umum puasa memberikan dampak positif bagi tubuh jika dilakukan dengan cara yang tepat.

Menurut dr. Pradipto Utomo, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group), Kota Tangerang Selatan, puasa dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh. Salah satunya adalah membantu menurunkan berat badan karena adanya pengurangan asupan kalori.

“Biasanya tubuh mendapatkan kalori dari pagi hingga malam hari, tetapi saat puasa pola makan berubah dan dibatasi. Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan secara bertahap,” ungkapnya.

Selain itu, berpuasa secara rutin juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Mekanisme ini terjadi melalui penurunan tekanan darah, kadar kolesterol, serta mengurangi peradangan dalam tubuh.

“Saat berpuasa, tubuh cenderung menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang pada akhirnya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, tekanan darah juga bisa lebih terkontrol,” jelas dr. Pradipto.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan jantung, puasa juga bermanfaat dalam membantu tubuh melakukan detoksifikasi alami serta menurunkan risiko diabetes. Selama berpuasa, sensitivitas insulin dalam tubuh meningkat, yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, puasa juga memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dr. Pradipto menjelaskan bahwa puasa dapat merangsang produksi sel-sel imun yang berperan dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Puasa merangsang sistem kekebalan tubuh melalui mekanisme yang disebut autofagi, yaitu proses alami di mana sel-sel tubuh memperbaiki dan membersihkan diri dengan mendaur ulang komponen sel yang rusak atau tidak lagi dibutuhkan.

“Selama kondisi puasa, tubuh memasuki fase ketosis di mana cadangan glikogen dalam hati habis dan tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Fase ini dapat memicu aktivasi autofagi, yang pada akhirnya berkontribusi dalam meningkatkan kinerja sistem imun,” tambahnya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi sel darah putih, khususnya limfosit, yang memiliki peran utama dalam melawan infeksi serta memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Dengan menjalankan puasa secara sehat dan memperhatikan pola makan yang seimbang saat sahur dan berbuka, manfaat kesehatan yang diperoleh akan semakin optimal.

Penulis : Abubakar

Responsive Slideshow Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
Responsive Slideshow Advertisement