
TANGERANG – Pernahkah Anda mendengar cerita atau melihat langsung seorang wanita yang tidak menunjukkan tanda-tanda hamil, bahkan hingga menjelang persalinan?
Fenomena ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi secara medis dikenal dengan istilah kehamilan tersembunyi atau *cryptic pregnancy*. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita tidak menyadari dirinya hamil, bahkan hingga bulan-bulan akhir masa kehamilan.
Lalu, apa saja penyebab dari kondisi ini dan seberapa normalnya?
*Faktor Penyebab Kehamilan Tersembunyi*
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Sari Asih Ciledug dr. Juanda Raynaldi, SpOG, ada beberapa faktor yang membuat perut ibu hamil tidak membesar atau gejala kehamilan tidak terdeteksi:
1. Otot Perut yang Sangat Kuat:
Wanita yang rutin berolahraga atau memiliki otot perut yang kuat cenderung memiliki rahim yang tumbuh ke arah dalam (ke punggung), bukan ke depan.
Otot perut yang kencang dapat menahan rahim sehingga perut tidak terlihat buncit atau membesar secara signifikan.
2. Kondisi Berat Badan Berlebih: Pada wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas, lapisan lemak di perut dapat menyamarkan pembesaran rahim.
Perubahan bentuk perut selama kehamilan menjadi kurang terlihat jelas, sehingga kehamilan sulit dideteksi, bahkan oleh diri sendiri.
3. Minimnya Gejala Kehamilan: Tidak semua wanita mengalami gejala kehamilan yang umum seperti mual, muntah, atau morning sickness. Selain itu, gejala lain seperti kelelahan, perubahan payudara, atau nyeri perut bawah juga bisa sangat minim atau bahkan tidak ada.
Hal ini membuat wanita tidak menyadari bahwa ia sedang hamil karena tidak merasakan keluhan apa pun.
*Risiko dan Pentingnya Deteksi Dini*
Meskipun fenomena kehamilan tersembunyi dapat terjadi, dijelaskan dr. Juanda Raynaldi, SpOG, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele. Kurangnya kesadaran akan kehamilan dapat menyebabkan beberapa risiko serius, seperti:
• Tidak Adanya Perawatan Prenatal: Ibu dan janin tidak mendapatkan nutrisi, vitamin, dan pemantauan kesehatan yang diperlukan selama kehamilan.
• Kesehatan Janin Tidak Terpantau: Potensi masalah pada perkembangan janin, seperti pertumbuhan terhambat atau kelainan bawaan, tidak terdeteksi sejak dini.
• Risiko Saat Persalinan: Persalinan yang tidak direncanakan dapat berbahaya karena ibu tidak siap secara mental, fisik, maupun logistik.
*Kapan Harus Bertemu Dokter?*
Meski demikian, dr. Juanda menekankan bahwa ibu hamil tidak perlu khawatir jika perkembangan bayi tetap normal sesuai usia kehamilan. Namun, penting untuk tetap melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan.
“Pemeriksaan kehamilan sangat krusial untuk memastikan kondisi janin sehat, mendapatkan saran nutrisi, dan mempersiapkan persalinan yang aman,” sebutnya.
Jika Anda memiliki keraguan atau merasa ada sesuatu yang berbeda pada tubuh Anda, segera konsultasikan ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penulis : Abubakar