KABUPATEN CIREBON, – Sebuah inovasi baru lahir dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon. Melalui aksi perubahan bertajuk “Optimalisasi Peran serta Lintas Sektoral dalam Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di MAN 4 Kabupaten Cirebon),” Mansyur, SH, Kepala UPTD P5A Kecamatan Pabuaran, berhasil menginisiasi sinergi lintas sektor dalam membangun kesadaran kependudukan di dunia pendidikan.
Mansyur menjelaskan, aksi perubahan ini berawal dari rendahnya pemahaman generasi muda mengenai isu-isu kependudukan dan pembangunan berkelanjutan. Padahal, isu-isu tersebut sangat berpengaruh terhadap masa depan daerah dan kualitas sumber daya manusia. “Sekolah merupakan ruang strategis untuk menanamkan nilai kependudukan, karena di sanalah karakter dan pola pikir generasi penerus terbentuk,” ujarnya.
Sebagai action leader , Mansyur memimpin langsung proses perencanaan dan implementasi program bersama sejumlah pihak. Kolaborasi ini melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, perangkat desa, Puskesmas, dan unsur masyarakat. Mereka bekerja bersama menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan SSK, mengembangkan modul pembelajaran berbasis kependudukan, serta melatih guru agar mampu mengintegrasikan tema kependudukan ke dalam pelajaran dan kegiatan sekolah.
MAN 4 Kabupaten Cirebon dipilih sebagai sekolah percontohan karena dinilai memiliki kesiapan dan komitmen tinggi. Program ini menjadikan sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan perubahan perilaku sosial di kalangan siswa. Melalui kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan aksi sosial tematik, para siswa belajar tentang pentingnya perencanaan keluarga, kesetaraan gender, serta tanggung jawab sosial dalam pembangunan masyarakat.
Implementasi aksi perubahan ini membawa hasil nyata. Koordinasi antarinstansi menjadi lebih efektif, dan semangat kerja kolaboratif mulai tumbuh di kalangan guru, siswa, dan aparatur pemerintah. Setiap pihak memiliki peran yang jelas, sementara dukungan masyarakat semakin kuat seiring meningkatnya pemahaman terhadap pentingnya literasi kependudukan sebagai fondasi kesejahteraan sosial.
Dalam memperluas jangkauannya, DPPKBP3A memanfaatkan media publik untuk menyebarkan informasi program. Melalui publikasi di Radar Cirebon dan akun resmi Instagram DPPKBP3A Kabupaten Cirebon , kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pencapaian program yang dipublikasikan secara berkala. Strategi komunikasi ini terbukti efektif memperkuat dukungan masyarakat dan membangun citra positif bahwa pendidikan kependudukan bukan sekedar teori, tetapi gerakan sosial yang nyata.
Dari sisi pemerintahan, inovasi yang dipimpin Mansyur mencerminkan praktik yang baik dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dan akuntabel. Program SSK terbukti mampu memperkuat koordinasi lintas sektor tanpa menambah beban anggaran. Prinsip tata kelola yang baik diwujudkan melalui transparansi proses, pelibatan aktif berbagai pihak, serta akuntabilitas hasil yang terukur.
Untuk menjamin kelangsungannya, DPPKBP3A telah mengintegrasikan program SSK ke dalam dokumen strategi perencanaan (Renstra) serta memastikan pendanaan melalui APBD dan mekanisme pembagian anggaran antarinstansi. Langkah ini diharapkan mampu menjaga kesinambungan kegiatan serta memperluas implementasi program ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Cirebon.
Mansyur berharap, inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi instansi dan sekolah lainnya untuk ikut berperan aktif dalam membangun generasi muda yang berpengetahuan, berkarakter, dan peduli terhadap isu kependudukan. “Perubahan tidak harus besar, tapi harus berkelanjutan. Dan kolaborasi adalah kunci agar setiap langkah kecil berdampak besar bagi masyarakat,” tutupnya.
Red